
Inverter ini biasa di-integrasikan dengan rectifier dan battery di sebuah instansi termasuk perusahaan telekomunikasi, pertokoan, toserba, swalayan, dan perkantoran. Alat ini akan sangat berguna ketika
terjadi
pemadaman listrik oleh PLN sehingga perangkat-perangkat yang diperlukan tidak ikut mati.
Cara operasinya sangat sederhana dimana pada kondisi tanpa listrik (PLN mati), battery akan segera menggantikan power DC untuk perangkat yng membutuhkan sumber tegangan DC, namun tentu saja tegangan DC ini tidak bisa digunakan untuk beberapa perangkat yang memerlukan tegangan AC 220V seperti komputer, billing, server, blower, dan sebaginya. Disinilah fungsi inverter yang akan secara ootomatis merubah tegangan DC dari battery menjadi tegangan AC 200 Volt untuk menjadi tegangan suplly pengganti sementara untuk menjalankan perangkat-perangkat tersebut.
Berbeda dengan UPS (Uninterupable Power Supply) dan EPS (Emergency Power Source), Inverter tidak melakukan proses charging battery pada saat PLN kembali normal (ON), pengisian (chraging) battery dilakukan oleh rectifier sekaligus meng-handle perangkat yang tadinya di tangani oleh battery selama mati listrik.